Senin, 18 Mei 2015

Rancangan Usulan Penelitian Proposal


Guna Rancangan Usulan Penelitian
Guna rancangan usulan penelitian memberi pegangan yang lebih jelas kepada peneliti dalam melakukan penelitiannya, menentukan batas-batas atas penelitian yang berkaitan dengan Tujuan Penelitian dan Perumusan Tujuan Penelitian yang jelas, maka dapat disusun suatu rancangan penelitian yang menentukan batas-batas penelitian, sehingga peneliti dapat memusatkan perhatian dan  ke tujuan yang lebih efektif. Memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang harus dilakukan peneliti. Dengan demikian, dapat dipikirkan cara-cara mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut terlebih dahulu.
Jadi, rancangan usulan penelitian  merupakan suatu hasil dari penelitian yang diteliti yang dirancang dari langkah awal sampai dengan proses penyusunan penelitian. Rancangan usaha penelitian yang menjelaskan tentang pokok permasalahan yang di teliti, teori, dan konsep serta data yang digunakan untuk melakukan penelitian. Rancangan usaha penelitian ini dilakukan untuk melatih kemandirian seseorang dalam membuat suatu rancangan penelitian.

Suatu penelitian itu mungkin bermaksud dan bertujuan untuk memperoleh data informasi dan kemudian untuk bahan menulis. Misalnya :
a.       Skripsi
b.       Makalah untuk seminar, simposium, dan pertemuan ilmiah lainnya
c.       Karangan ilmiah
d.      Tesis magister/disertasi doctor
e.       Laporan proyek

Bentuk dan Isi Usulan Penelitian
Format proposal penelitian yang diajukan untuk kepentingan penulisan Skripsi Sarjana Universitas Jenderal Soedirman termasuk Jurusan Ilmu Komunikasi adalah sebagai berikut :
A.   Judul Penelitian.
Judul penelitian adalah nama topik penelitian dalam sebuah struktur kalimat tunggal yang substansial, singkat, padat dan jelas inti isi pokok masalah, dan kalau perlu menyebut tempat dan waktu penelitian.

B.   Latar belakang masalah.
Memuat antara lain ; issu sentral yang berhubungan dengan topik ; apa yang mendorong peneliti tertarik sehingga memilih masalah ini ; arti penting ( urgensi ) dari masalah yang hendak diteliti ; pemanfaatan data empirik ; pengungkapan variabel-variabel yang berhubungan dengan issu sentral tersebut.

C.   Perumusan masalah.
Mengungkap resume diskusi pada latar belakang, resume dipertajam, diakhiri dengan formulasi pertanyaan penelitian.

D.  Tujuan penelitian.
Memuat tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian yaitu : mengetahui, memahami, menjelaskan, membedakan, menghubungkan dan menganalisis yang dikaji dalam penelitian.

E.   Manfaat penelitian.
·         Manfaat teoritis yaitu mengembangkan ilmu yang bersangkutan.
·         Manfaat praktis yaitu untuk rekomendasi terapan kebijakan.

F.   Tinjauan pustaka dan kerangka teoritik
1)   Tinjauan pustaka.
Memuat dan merangkum telaah pustaka yang berkaitan dengan topik penelitian. Artinya, kita mempelajari hasil-hasil penelitian terdahulu ( yang tema atau kajiannya hampir sama ), menelaah literatur yang relevan, mengkaji jurnal-jurnal penelitian dan sebagainya.
Langkah selanjutnya adalah membuat catatan seperlunya mengenai penelitian-penelitian yang pernah dilakukan atau perkembangan teori yang ada. Dengan tinjauan pustaka ini pembaca bisa mengetahui posisi penelitian yang kita lakukan. Apakah bersifat pengulangan dengan penekanan pada aspek yang lain, apakah melanjutkan penelitian terdahulu guna menjawab masalah yang belum terpecahkan, atau, membuat penelitian yang benar-benar “ baru “ dalam arti belum pernah dilakukan sebelumnya.

2)   Kerangka teoritik.
Di bagian ini peneliti diminta mengemukakan teori-teori tertentu, pendapat-pendapat atau pandangan-pandangan mengenai persoalan dan atau gejala-gejala yang hendak diteliti. Proposisi-proposisi asumtif serta keterangan-keterangan atau pemikiran-pemikiran lain, termasuk yang berasal dari peneliti sendiri sangat berguna, dalam hal ini tidak perduli apakah penelitian ini bersifat kuantitatif dengan maksud penggalian, penggambaran ataukah penjelasan hubungan antar gejala    ( pengujian hipotesa ). Dalam penelitian bersifat kualitatif maka seyogyanya peneliti mengemukakan temuan penelitian yang sudah ada sebelumnya dengan mengemukakan beberapa catatan/komentar seperlunya. Pemanfaatan buku-buku atau sumber-sumber lain yang relevan sangat penting untuk kepentingan ini.
Sesuatu yang tidak boleh dilupakan dalam penyusunan kerangka teori adalah berusaha semaksimal mungkin mencoba memberikan arahan/kerangka yang nantinya berguna untuk memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian, dan atau mencapai tujuan-tujuan seperti yang dikemukakan sebelumnya. Bagi penelitian yang dimaksudkan untuk menguji hipotesa maka akhir atau kesimpulan uraian tentang kerangka teori ini adalah hipotesa itu sendiri.

G.  Hipotesis.
Dalam suatu penelitian, hipotesa tidak harus selalu ada, tetapi apabila oleh peneliti dirasakan perlu ada ( jenis eksplanatif ), maka hipotesis ini tidak lain adalah jawaban teoritis, dugaan dengan berdasar teori dan atau pemikiran-pemikiran tertentu sehubungan dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian terutama masalah yang telah dirumuskan. Sudah pasti hipotesa ini nantinya akan diadu/diuji dengan data empirik yang merupakan bukti temuan lapangan. Tidak menjadi persoalan apakah hipotesa ini diterima ( diperkuat dengan bukti/data lapangan ) ataukah ditolak ( tidak memperoleh penguatan/bukti data lapangan ), yang lebih dipentingkan dalam hubungan ini adalah kejelasan tentang tingkat signifikasi dari penerimaan/penolakan tersebut serta keterangan atau catatan peneliti walau agak bersifat spekulatif tentang alasan kenapa hipotesa tersebut diterima atau ditolak.


H.  Definisi konsepsional dan operasional.
1)   Definisi konsepsional adalah pernyataan yang dapat mengartikan atau memberikan makna suatu variabel yang hendak diteliti. Tujuan dari perumusan definisi konsepsional adalah agar terdapat kesamaan persepsi tentang suatu variabel antara peneliti dan pembaca proposal penelitian. Rumusan variabel ini hendaknya yang telah umum di pakai dengan menunjuk pada kamus, ensikopedi, atau penelitian-penelitian yang telah terdahulu.
Contoh, definisi konsepsional untuk variabel status sosial ekonomiadalah suatu kedudukan yang diatur secara sosial menempatkan seseorang pada posisi tertentu di dalam struktur sosial masyarakat. Pemberian posisi ini disertai pula dengan seperangkat hak dan kewajiban yang harus dimainkan oleh pembawa status.

2)   Definisi operasional merupakan cara penulisan taktis agar konsep bisa berhubungan dengan praktek, dengan kenyataan, atau dengan fakta, sesuai dengan namanya, tulisan definisi ini menyatakan kesiapan untuk dioperasikan ( operasionalisasi ).
Contoh definisi operasional untuk variabel status sosial ekonomi di atas adalah “ suatu kedudukan seseorang dalam struktur masyarakat yang dilihat dari pendidikan, pekerjaan, dan penghasilannya “.

I.     Metodologi.
Terdapat dua format metodologi, yang pertama format metodologi dengan pendekatan penelitian kuantitatif yang kedua format metodologi dengan pendekatan penelitian kualitatif.

1.   Metodologi ( Kuantitatif )
a)    Metode penelitian
·         Sasaran penelitian, menunjukan unit analisis atau responden yang dipakai dalam pelaksanaan penelitian.
·         Lokasi penelitian, menunjukan tempat penelitian itu dilaksanakan.
·         Metode penelitian, menjelaskan metode yang akan digunakan dalam penelitian bersangkutan.
·         Variabel yang akan diteliti, memuat uraian mengenai macam dan jumlah variabel yang akan digunakan dalam penelitian tersebut.
·         Teknik pengambilan sampel, memuat cara atau metode pengambilan sampel.
·         Metode pengumpulan data, menjelaskan bagaimana cara/metode data dalam penelitian tersebut dikumpulkan.
·         Sumber data, menjelaskan dari mana data penelitian tersebut diperoleh dan jenis data apa yang digunakan.

b)    Metode analisis, memuat rumus-rumus, model-model analisis yang akan digunakan dalam penelitian, cara pengujian hipotesis dan kriteria penerimaan hipotesis.

2.   Metodologi ( kualitatif )
a)    Model penelitian.
Jelaskan model penelitian kualitatif yang akan diterapkan. secara garis besar model penelitian kualitatif meliputi :
·         Etnografi, memusatkan pada kajian latar ( setting ) penelitian tunggal, yaitu budaya atau konteks yang asing atau bukan konteks penelitinya.
Dalam perkembangannya muncul Etnometodologi, yaitu etnografi yang diarahkan pada studi mengenal masyarakat yang juga bagian dari masyarakat modern seperti yang dimiliki penelitinya.
·         Mikroetnografi, merupakan pendekatan etnografi tetapi sasarannya sangat terbatas, misalnya pada konteks yang sangat kecil atau khusus.
·         Studi kasus, membatasi studi pada kekhususan konteks dengan karakteristik dan keterbatasannya       ( wilayah ).
Model ini terbagi dalam dua model utama dengan dua variasi. Dikenal model studi kasus tunggal (bilamana kasusnya hanya satu ) dan kasus ganda ( bila kasusnya lebih dari satu ).
Kedua model kasus tersebut masih dibedakan lagi dalam dua variasi, yaitu bentuk holistik dan pendekatan terpancang. Dengan demikian, secara lengkap bisa dikatakan :
Ø  Kasus tunggal holistik dan kasus tunggal terpancang.
Ø  Kasus ganda holistik dan kasus ganda terpancang.
Perbedaan antara holistik dan terpancang.
ü  Bilamana kita sudah menentukan variabel utama yang akan menjadi fokus studi pada saat menyusun proposal maka studi tersebut merupakan kasus terpancang.
ü  Pada kasus holistik, fokus studi akan ditentukan setelah peneliti menelusuri cukup lama di lapangan studi dan menemukan hal yang sangat menarik dan dipandang sebagai sangat penting untuk dijadikan fokus dalam laporannya.
·         Bentuk pendekatan kritik, yaitu studi yang mengungkap makna sesuatu       ( karya, peristiwa, atau kondisi sesuatu ), dengan menggunakan pendekatan yang menggunakan struktur kritik seni.


b)    Teknik pengumpulan data.
·         Jenis data :
Data kualitatif yang mampu mendeskripsikan suatu proses. Data kuantitatif bisa dimanfaatkan bilamana memang diperlukan sebagai dukungan deskripsi. Karena penelitian ini mementingkan proses dan makna, maka rumusan pertanyaan, selain menanyakan mengenai apa, juga cenderung mementingkan pertanyaan mengenai mengapa dan bagaimana.
·         Rumusan mengenai beragam sumber data yang akan di manfaatkan didalam penelitian yang meliputi : peristiwa, benda, orang ( informan ) dan tempat serta dokumen atau arsip.
·         Teknik pengumpulan data yang terpenting meliputi : observasi berperan ( spradley, 1980 ), interview mendalam dan dilengkapi dengan catatan dokumen ( conten analysis ).
·         Pengembangan validitas datanya biasanya menggunakan triangulasi yang meliputi triangulasi sumber         ( data ), peneliti, metode dan teori        ( patton, 1980 ). Disamping itu masih terdapat beberapa cara lain guna meningkatkan validitas data. Antara lain, informant check.
·         Model analysis penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif. Analysis biasanya dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data, atau dilakukan dilapangan. Model analysis yang biasanya digunakan meliputi :
Ø  Analysis mengalir ( jalinan ), dimana tiga komponen analysis (reduksi data, sajian data, dan penerikan kesimpulan) dilakukan saling menjalin dalam proses pengimpulan data.
Ø  Analysis interaktif, reduksi dan sajian sementara dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data, dan bila pengumpulan data sudah berakhir maka tiga komponen analysis tersebut berinteraksi dengan proses pengumpulan data sebagai proses siklus. ( Miles & Huberman, 1984 )

J.   Daftar pustaka.
( Susunan daftar pustaka bisa dilihat tekniknya pada petunjuk tata tulis ).

K.  Lampiran.
Berupa rancangan Kuesioner bila menggunakan metode survei ( kuantitatif ) atau berupa rancangan daftar pertanyaan bila menggunakan pendekatan kualitatif sebagai alat dalam interview mendalam.


Sumber :

http://globeoftheatre.blogspot.com/2014/05/bahasa-indonesia-2-rancangan-usulan.html

http://fildzahadriana.blogspot.com/2014/06/pokok-bahasan-rancangan-usaha-penelitian.html


0 komentar:

Posting Komentar