Sabtu, 22 November 2014

Tokoh yang Berpengaruh Pada Teknologi Informasi di Indonesia

Tokoh yang Berpengaruh Pada Teknologi Informasi di Indonesia



Semakin berkembangnya Teknologi dan Informatika di Indonesia tak lepas dari campur tangan para tokoh penting dan para anak bangsa yang banyak berkontribusi dalam perkembangan dunia Teknologi dan Informatika di Indonesia. Kontribusi para tokoh penting di Indonesia ini juga tak hanya sebentar karena butuh waktu yang cukup lama untuk memberi pengaruh perubahan dalam dunia Teknologi dan Informatika. Berikut daftar 5 Tokoh Indonesia Paling Berpengaruh Bidang Informasi.

1. Onno W Purbo (Bapak Internet Indonesia)


Tokoh Indonesia pertama yang paling berpengaruh di bidang Informatika ini adalah Onno W Purbo, pria kelahiran 17 Agustus 1962, Bandung ini dikenal sebagai Profesor di ITB. Dia juga di kenal sebagai ahli/pakar di bidang Teknologi Informasi di Indonesia, banyak kontribusi yang ia berikan terhadap kemajuan Teknologi Informasi di Indonesia. Salah satu gagasan yang paling terkenalnya adalah RT/RW-Net yang mengukir Sejarah Internet Indonesia. Ia juga aktif menulis di bidang teknologi informasi di berbagai media, berbagai seminar dan konferensi nasional maupun internasional terutama untuk memberdayakan masyarakat Indonesia berbasis pengetahuan. Salah satu website referensi yang recomend dari dia salah satunya  opensource.telkomspeedy.com

2. I Made Wiryana


Di urutan ke-2, tokoh paling berpengaruh bagi dunia Informatika Indonesia ini adalah I Made Wiryana seorang tokoh Indonesia yang terkenal di kalangan pengguna Sistem Operasi (Open Source) Linux di Indonesia. Berawal dari cerita di saat dia melanjutkan pendidikan S2 nya di Australia karena keharusannya menggunakan software original yang berbayar dia berusaha untuk mencari alternatif Software yang bersifat open source yaitu Linux, di awal menggunakan Linux dia masih awam dengan OS itu kemudian ia pun mencari beberapa referensi untuk memperdalam ilmunya dan hingga sekarang dia semakin ahli hingga terkenal sebagai pakar dalam bidangnya.

3. Romi Satrio Wahono


Di urutan ke-3 ini Romi Satrio Wahono, seorang peneliti sekaligus founder IlmuKomputer.com salah satu website yang menjadi kontribusi besar bagi para masyarakat Indonesia yang ingin belajar serta membagikan beberapa ilmunya di website tersebut. Selain menjadi peneliti dia juga aktif sebagai dosen serta menjadi pembicara di setiap seminar bidang Teknologi Informasi. Berbagai penghargaan dari Pemerintah Indonesia dan Dinas Pendidikan lewat kontribusinya memberikan pembelajaran mengenai ilmu komputer kepada masyarakat Indonesia melalui website atau beberapa referensi yang dibuatnya.

4. Budi Raharjo


Di urutan ke-4 ini ada seorang Profesional Bidang IT sekaligus Blogger yaitu Budi Raharjo mempunyai lebih dari belasan blog dengan domain yang berbeda. Dia merupakan blogger Indonesia dengan kemampuan teknologi yang tidak diragukan lagi. Memulai karir di dunia maya sejak duduk di bangku kuliah di ITB, Budi kemudian mengembangkan kemampuannya dengan menapaki jenjang karir yang berbeda-beda. Memang sudah cukup banyak kontribusi yang ia berikan di dunia internet Indonesia.

5. Jim Geovadi


Dan di urutan ke-5 ini mungkin sudah tak asing lagi bagi para hacker Indonesia maupun para profesional IT Security ialah Jim Geovedi. Seberapa pengaruh kah dia dalam hal perkembangan Teknologi Informasi Indonesia, mungkin banyak pengguna IT di Indonesia bisa berbangga karena keberadaannya pria berkacamata ini terkenal lewat aksinya yang bisa meretas sebuah satelit serta mengubah arah atau rotasi satelit itu. Dia salah satu dari banyak inspirator tokoh Indonesia yang bisa memberi semangat bagi para penerus bangsa yang ingin mendalami ilmu bidan Teknologi Informasi.


Sumber :


http://informatikamu.com/5-tokoh-indonesia-paling-berpengaruh-bidang-teknologi-informasi/

Menganalisis Website

Menganalisis Website


Halaman Utama

·         Textual Content (Isi Textual) :
Dalam website www.sap.gunadarma.ac.id ini berisikan pembagian materi suatu mata kuliah dan setiap pertemuan perkuliahan yang diadakan di Universitas Gunadarma. Selain itu di website ini berisi juga rincian materi kuliah setiap pertemuan kuliah dan tujuan belajarnya serta buku-buku acuan untuk belajar. Di website SAP ini terdapat materi perkuliahan dari tingkat 1 sampai tingkat 4 dari semua jurusan yang ada di universitas gunadarma.Dalam tampilan awal ini dibagian paling bawah terdapat informasi berita tentang SAP Universitas Gunadarma Online. Background dasar  dengan warna ungu muda dan tulisan yang cukup jelas yang membuat website ini menjadi lebih mudah dilihat dan dibaca.

·         Graphic Design (Desain Grafis)
Desain grafis pada website www.sap.gunadarma.ac.id menurut saya sudah baik, karena memiliki kriteria desain sebuah web yang baik. Untuk pemilihan warna pada web ini terdapat warna ungu, merah, hitam, putih dan cokelat. Pada tulisannya terdapat 3 warna yaitu merah, putih, dan hitam. Untuk type font yang digunakan ada 3 macam font yaitu Verdana dengan font size 13,5 , Verdana dengan font size 9, dan Verdana dengan font size 7.

·         Navigation (Navigasi-Alur Menu)


Pengguna diberikan struktur navigasi yang memudahkan pengguna mengetahui isi dari website ini. Terdapat navigasi BAAK online yang berfungsi untuk langsung ke situs www.baak.gunadarma.ac.id . Navigasi  Halaman Utama berfungsi untuk melihat home SAP Gunadarma Online. Navigasi Daftar SAP berfungsi untuk mencari SAP berdasarkan jurusan. Navigasi Search SAP berfungsi untuk mencari SAP berdasarkan keyword mata kuliah (mis: pengantar, informasi, dll). Navigasi Daftar Koordinator berisi tentang daftar dosen yang mengkoordinasi setiap materi mata kuliah di SAP. Navigasi Back berfungsi untuk kembali kehalaman sebelumnya.

·       Structure (Struktur Web)
Pada halaman web www.sap.gunadarma.ac.id struktur dan navigasi yang tampilan sangat simple karena memudahkan user untuk menggunakannya.
Pada website ini memiliki struktur Menu sebagai berikut :
1.     BAAK online
2.     Halaman Utama
3.     Daftar SAP
4.     Search SAP
5.     Daftar Koordinator
6.     Back

Links (Penghubung kehalaman lain)
Web ini hanya memiliki 1 link yaitu link yang ketika kita klik akan langsung terhubung ke web  http://baak.gunadarma.ac.id/

Biografi Pahlawan Nasional

Biografi Pahlawan Nasional



Biografi R.A Kartini

Raden Adjeng Kartini lahir pada 21 April tahun 1879 di kota Jepara, Jawa Tengah. Kartini berasal dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa. Ia merupakan putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, seorang patih yang diangkat menjadi bupati Jepara segera setelah Kartini lahir. Kartini adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara. Dari sisi ayahnya, silsilah Kartini dapat dilacak hingga Hamengkubuwana VI. Garis keturunan Bupati Sosroningrat bahkan dapat ditilik kembali ke istana Kerajaan Majapahit. Semenjak Pangeran Dangirin menjadi bupati Surabaya pada abad ke-18, nenek moyang Sosroningrat mengisi banyak posisi penting di Pangreh Praja.

Ayah Kartini pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi, maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura. Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo.

Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Kakeknya, Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun dan dikenal pada pertengahan abad ke-19 sebagai salah satu bupati pertama yang memberi pendidikan Barat kepada anak-anaknya. Kakak Kartini, Sosrokartono, adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa. Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Di sini antara lain Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit.

Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, maka di rumah ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda. Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, karena ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah.



Kartini bersama suaminya, R.M.A.A.Singgih Djojo Adhiningrat (1903).

Kartini banyak membaca surat kabar Semarang De Locomotief yang diasuh Pieter Brooshooft, ia juga menerima leestrommel (paket majalah yang diedarkan toko buku kepada langganan). Di antaranya terdapat majalah kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang cukup berat, juga ada majalah wanita Belanda De Hollandsche Lelie. Kartini pun kemudian beberapa kali mengirimkan tulisannya dan dimuat di De Hollandsche Lelie. Dari surat-suratnya tampak Kartini membaca apa saja dengan penuh perhatian, sambil membuat catatan-catatan. Kadang-kadang Kartini menyebut salah satu karangan atau mengutip beberapa kalimat. Perhatiannya tidak hanya semata-mata soal emansipasi wanita, tapi juga masalah sosial umum. Kartini melihat perjuangan wanita agar memperoleh kebebasan, otonomi dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas. Di antara buku yang dibaca Kartini sebelum berumur 20, terdapat judul Max Havelaar dan Surat-Surat Cinta karya Multatuli, yang pada November 1901 sudah dibacanya dua kali. Lalu De Stille Kraacht (Kekuatan Gaib) karya Louis Coperus. Kemudian karya Van Eeden yang bermutu tinggi, karya Augusta de Witt yang sedang-sedang saja, roman-feminis karya Nyonya Goekoop de-Jong Van Beek dan sebuah roman anti-perang karangan Berta Von Suttner, Die Waffen Nieder (Letakkan Senjata). Semuanya berbahasa Belanda.

Oleh orangtuanya, Kartini disuruh menikah dengan bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, yang sudah pernah memiliki tiga istri. Kartini menikah pada tanggal 12 November 1903. Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka.


Sekolah Kartini (Kartinischool), 1918.

Anak pertama dan sekaligus terakhirnya, Soesalit Djojoadhiningrat, lahir pada tanggal 13 September 1904. Beberapa hari kemudian, 17 September 1904, Kartini meninggal pada usia 25 tahun. Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang. Berkat kegigihannya Kartini, kemudian didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah "Sekolah Kartini". Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis. Setelah Kartini wafat, Mr.J.H Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada para teman-temannya di Eropa. Buku itu diberi judul “DOOR DUISTERNIS TOT LICHT” yang artinya “Habis Gelap Terbitlah Terang”.

Saat ini mudah-mudahan di Indonesia akan terlahir kembali Kartini-kartini lain yang mau berjuang demi kepentingan orang banyak. Di era Kartini, akhir abad 19 sampai awal abad 20, wanita-wanita negeri ini belum memperoleh kebebasan dalam berbagai hal. Mereka belum diijinkan untuk memperoleh pendidikan yang tinggi seperti pria bahkan belum diijinkan menentukan jodoh/suami sendiri, dan lain sebagainya.

Kartini yang merasa tidak bebas menentukan pilihan bahkan merasa tidak mempunyai pilihan sama sekali karena dilahirkan sebagai seorang wanita, juga selalu diperlakukan beda dengan saudara maupun teman-temannya yang pria, serta perasaan iri dengan kebebasan wanita-wanita Belanda, akhirnya menumbuhkan keinginan dan tekad di hatinya untuk mengubah kebiasan kurang baik itu. Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964, yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini. Belakangan ini, penetapan tanggal kelahiran Kartini sebagai hari besar agak diperdebatkan. Dengan berbagai argumentasi, masing-masing pihak memberikan pendapat masing-masing. Masyarakat yang tidak begitu menyetujui, ada yang hanya tidak merayakan Hari Kartini namun merayakannya sekaligus dengan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember.

Alasan mereka adalah agar tidak pilih kasih dengan pahlawan-pahlawan wanita Indonesia lainnya. Namun yang lebih ekstrim mengatakan, masih ada pahlawan wanita lain yang lebih hebat daripada RA Kartini. Menurut mereka, wilayah perjuangan Kartini itu hanyalah di Jepara dan Rembang saja, Kartini juga tidak pernah memanggul senjata melawan penjajah dan berbagai alasan lainnya. Sedangkan mereka yang pro malah mengatakan Kartini tidak hanya seorang tokoh emansipasi wanita yang mengangkat derajat kaum wanita Indonesia saja melainkan adalah tokoh nasional artinya, dengan ide dan gagasan pembaruannya tersebut dia telah berjuang untuk kepentingan bangsanya. Cara pikirnya sudah dalam skop nasional. Sekalipun Sumpah Pemuda belum dicetuskan waktu itu, tapi pikiran-pikirannya tidak terbatas pada daerah kelahiranya atau tanah Jawa saja. Kartini sudah mencapai kedewasaan berpikir nasional sehingga nasionalismenya sudah seperti yang dicetuskan oleh Sumpah Pemuda 1928.

Terlepas dari pro kontra tersebut, dalam sejarah bangsa ini kita banyak mengenal nama-nama pahlawan wanita kita seperti Cut Nya’ Dhien, Cut Mutiah, Nyi. Ageng Serang, Dewi Sartika, Nyi Ahmad Dahlan, Ny. Walandouw Maramis, Christina Martha Tiahohu, dan lainnya. Mereka berjuang di daerah, pada waktu, dan dengan cara yang berbeda. Ada yang berjuang di Aceh, Jawa, Maluku, Menado dan lainnya. Ada yang berjuang pada zaman penjajahan Belanda, pada zaman penjajahan Jepang, atau setelah kemerdekaan. Ada yang berjuang dengan mengangkat senjata, ada yang melalui pendidikan, ada yang melalui organisasi maupun cara lainnya. Mereka semua adalah pejuang-pejuang bangsa, pahlawan-pahlawan bangsa yang patut kita hormati dan teladani.

Raden Ajeng Kartini sendiri adalah pahlawan yang mengambil tempat tersendiri di hati kita dengan segala cita-cita, tekad, dan perbuatannya. Ide-ide besarnya telah mampu menggerakkan dan mengilhami perjuangan kaumnya dari kebodohan yang tidak disadari pada masa lalu. Dengan keberanian dan pengorbanan yang tulus, dia mampu menggugah kaumnya dari belenggu diskriminasi. Bagi wanita sendiri, dengan upaya awalnya itu kini kaum wanita di negeri ini telah menikmati apa yang disebut persamaan hak tersebut. Perjuangan memang belum berakhir, di era globalisasi ini masih banyak dirasakan penindasan dan perlakuan tidak adil terhadap perempuan.


Sumber :

http://en.wikipedia.org/wiki/Kartini

http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-ra-kartini.html


Fungsi Ragam Bahasa dalam Komunikasi

Fungsi Ragam Bahasa dalam Komunikasi



Definisi Bahasa :
Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbiter ( tidak ada hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya ) yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat untuk berkomunikasi, kerja sama, dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder.
Sifat – sifat Bahasa :
  1. Sistematik : bahasa memiliki pola dan kaidah yang harus ditaati agar dapat dipahami oleh pemakainya.
  2. Sesuka hati : unsur-unsur bahasa dipilih secara acak tanpa dasar.
  3. Ujar : bentuk dasar bahasa.
  4. Manusiawi : dimanfaatkan manusia.

Fungsi Bahasa :
  1. Fungsi informasi, yaitu untuk menyampaikan informasi timbal-balik antar anggota keluarga ataupun anggota-anggota masyarakat.
  2. Fungsi ekspresi diri, yaitu untuk menyalurkan perasaan, sikap, gagasan, emosi atau tekanan-tekanan perasaan pembaca.
  3. Fungsi adaptasi dan integrasi, yaitu untuk menyesuaikan dan membaurkan diri dengan anggota masyarakat, melalui bahasa seorang anggota masyarakat sedikit demi sedikit belajar adat istiadat, kebudayaan, pola hidup, perilaku, dan etika masyarakatnya.
  4. Fungsi kontrol sosial. Bahasa berfungsi untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain.
  5. Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia.
  6. Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia.
  7. Alat mengidentifikasi diri.

Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi :
  1. Fungsi instrumental, yaitu bahasa digunakan untuk memperoleh sesuatu.
  2. Fungsi regulatoris, yaitu bahasa digunakan untuk mengendalikan perilaku orang lain.
  3. Fungsi intraksional, yaitu bahasa digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain.
  4. Fungsi personal, yaitu bahasa dapat digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain.
  5. Fungsi heuristik, yaitu bahasa dapat digunakan untuk belajar dan menemukan sesuatu.
  6. Fungsi imajinatif, yaitu bahasa dapat difungsikan untuk menciptakan dunia imajinasi.
  7. Fungsi representasional, yaitu bahasa difungsikan untuk menyampaikan informasi.

Fungsi Bahasa Indonesia :
  1. Bahasa resmi kenegaraan.
  2. Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan.
  3. Bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta  kepentingan pemerintah.
  4. Alat pengembangan kebudayaan.

Fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa baku :
  1. Fungsi pemersatu, artinya bahasa Indonesia mempersatukan suku bangsa yang berlatar budaya dan bahasa yang berbeda-beda.
  2. Fungsi pemberi kekhasan, artinya bahasa baku memperbedakan bahasa itu dengan bahasa yang lain.
  3. Fungsi penambah kewibawaan, yaitu penggunaan bahasa baku akan menambah kewibawaan atau prestise.
  4. Fungsi sebagai kerangka acuan, yaitu mengandung maksud bahwa bahasa baku merupakan kerangka acuan pemakaian bahasa.


Ragam Bahasa
Pengertian kata ragam secara umum dalam bahasa Indonesia adalah tingkah, jenis, langgam, corak, dan laras. Ragam bahasa diartikan sebagai variasai bahasa menurut pemakaian yang dibedakan menurut topik pembicaraan, sikap penutur, dan media atau sarana yang digunakan. Pengertian ragam bahasa ini memperhatikan situasi yang dihadapi, masalah yang hendak disampaikan, latar belakang pendengar dan pembaca yang dituju, dan media atau sarana yang hendak digunakan.
Dasar-dasar Ragam Bahasa
Pada ragam bahasa yang paling pokok adalah seseorang itu menguasai atau mengetahui kaidah-kaidah yang ada dalam bahasa. Kerena kaidah bahasa dianggap sudah diketahui, uraian dasar-dasar ragam bahasa itu diamati melalui skala perbandingan bagian persamaan bagian perbedaan. Dasar-dasar ragam bahasa yang akan diperbandingkan itu didasarkan atas sarana ragam bahasa lisan dan ragam tulisan.
Jenis- jenis Ragam Bahasa
A. Ragam Bahasa Berdasarkan Tempat
Ragam Dialek
Ragam dialek adalah ragam bahasa yang dipengaruhi oleh bahasa daerah si pembicara atau ragam bahasa daerah yang ditandai oleh daerah atau kota.

B. Ragam Bahasa Berdasarkan Sarana
·   Ragam Lisan
Ragam lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan dengan sarana lisan yang ditandai oleh pengulangan intonasi, spontanitas sehingga kriteria kejelasan ketepatan dan kelugasan terpenuhi oleh si penutur.

·   Ragam Tulisan
Ragam tulisan adalah variasi bahasa yang digunakan melalui sarana tulisan dan dapat diperkuat atau didukung oleh sarana visual untuk mencapai sasaran.

C. Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur
·   Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks, vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.
·   Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur
Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.
D. Ragam Bahasa Berdasarkan Situasi
·      Ragam Baku
Ragam baku adalah ragam bahasa yang dipakai dalam forum resmi. Ragam ini bisa juga disebut ragam resmi.

·      Ragam Tidak Baku
Ragam tidak baku adalah ragam bahasa yang menyalahi kaidah-kaidah yang terdapat dalam bahasa baku.

E. Ragam Bahasa Berdasarkan Bidang
·      Ragam Ilmu dan Teknologi
Ragam ilmu dan teknologi adalah ragam bahasa yang digunakan dalam bidang keilmuan dan teknologi.

·      Ragam Sastra
Ragam satra adalah ragam bahasa yang bertujuan untuk memperoleh kepuasan estetis dengan cara penggunaan pilih jata secara cermat dengan gramatikal dan stilistil tertentu.

·      Ragam Niaga
Ragam niaga adalah ragam bahasa yang digunakan untuk menarik pihak konsumen agar dapat melakuakan tindak lanjut dalam kerjasama untuk mencari suatu keuntungan finansial.


Sumber :

http://stamalia.wordpress.com/2013/11/30/identifikasi-peranan-dan-fungsi-bahasa-indonesia-dalam-ragam-tulis-akademik/

http://irfanisprayudhi.wordpress.com/2013/09/30/arti-fungsi-dan-ragam-bahasa/



Jumat, 21 November 2014

Laporan Softskill yang Harus Dimiliki Pemimpin

Laporan Softskill yang Harus Dimiliki Pemimpin



Hasil berdasarkan tabel diatas sebagai berikut : 

Peringkat 1      : Integritas
Peringkat 2      : Bertanggung Jawab
Peringkat 3      : Disiplin
Peringkat 4      : Tegas
Peringkat 5      : Independen / Mandiri
Peringkat 6      : Kreatif
Peringkat 7      : Kemampuan Interpersonal
Peringkat 8      : Mampu Bekerja Sama
Peringkat 9      : Daya Analisis
Peringkat 10    : Kemampuan Berorganisasi

Kekurangan dan Kelebihan Penggunaan Drone dalam Mengamankan Laut Indonesia

Kekurangan dan Kelebihan Penggunaan Drone dalam Mengamankan Laut Indonesia



Drone / Pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle) atau disingkat UAV  adalah sebuah mesin terbang yang berfungsi dengan kendali jarak jauh oleh pilot atau mampu mengendalikan dirinya sendiri, menggunakan hukum aerodinamika untuk mengangkat dirinya, bisa digunakan kembali dan mampu membawa muatan baik senjata maupun muatan lainnya. Penggunaan terbesar dari pesawat tanpa awak ini adalah dibidang militer. Rudal walaupun mempunyai kesamaan tapi tetap dianggap berbeda dengan pesawat tanpa awak karena rudal tidak bisa digunakan kembali dan rudal adalah senjata itu sendiri.

Kelebihan Drone dalam Mengamankan Laut Indonesia :
  •    Area operasi luas, Drone buatan Northrop Grumman RQ-4/MQ-4 Global Hawk mempunyai jangkauan 14.000 km.
  •           Berkecepatan tinggi, sehingga dapat mendeteksi lebih dini tentang apa yang terjadi dilautan kita.


Kekurangan Drone dalam Mengamankan Laut Indonesia :
  •          Harga mahal, harga sebuah drone buatan barat yang sempat di isukan di incar oleh Presiden Jokowi harganya mencapai ratusan juta dollar.
  •      Waktu terbang, waktu terbang drone terbilang sangat singkat jika di bandingkan dengan luas laut Indonesia.


Keinginan Presiden Joko Widodo dalam melindungi sumber daya alam Indonesia menggunakan pesawat tanpa awak atau drone tetap memiliki resiko. Tetapi terdapat plus minus dalam penggunaan drone. Drone tidak memiliki banyak resiko dalam membahayakan awaknya. Walaupun tidak menggunakan awak, namun jika tertangkap seluruh rahasia negara ada dalam pesawat tersebut.




Sumber :

http://pemilu.sindonews.com/read/876447/113/jaga-keamanan-bangsa-drone-mempunyai-plus-minus

http://id.wikipedia.org/wiki/Pesawat_tanpa_awak

Keamanan dalam Sistem Informasi

Keamanan dalam Sistem Informasi



Keamanan jaringan internet adalah manajemen pengelolaan keamanan yang bertujuan mencegah, mengatasi, dan melindungi berbagai sistem informasi dari resiko terjadinya tindakan ilegal seperti penggunaan tanpa izin, penyusupan, dan perusakan terhadap berbagai informasi yang di miliki. Resiko terhadap keamanan sistem informasi mencakup dua hal utama.

1. Ancaman terhadap keamanan sistem informasi
Ancaman merupakan sesuatu hal yang dapat terjadi baik dari dalam sistem maupun dari luar sistem. Ancaman ini sendiri terbagi lagi dalam beberapa kategori yaitu ancaman lingkungan, ancaman manusia, dan ancaman alam.
  • Ancaman lingkungan adalah segala aktifitas yang terjadi disekitar perangkat keras yang digunakan atau letak fisik dari sekumpulan informasi. Ancaman ini bisa berupa terjadinya gangguan pada jaringan listrik. Kerusakan pada media tempat dimana diletakkan informasi, dan lainnya.
  • Ancaman manusia adalah ancaman yang paling serius. Ancaman ini bisa berupa pencurian, perubahan tanpa izin, perusakan yang dilakukan secara langsung melalui media fisik dimana informasi itu berada. Selain itu ancaman manusia juga bisa datang tanpa harus langsung berhadapan dengan media fisik, seperti adanya malicious code, virus, trojan, aktifitas hacking, DDOS metode, hingga social enginering.
  • Ancaman alam juga harus menjadi basis pertimbangan dalam menerapkan manajemen sistem keamanan informasi. Kejadian bencana alam seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, petir atau kebakaran, sudah dapat di akomodir dengan menerapkan Perencanaan Recovery terhadap semua data informasi dengan metode backup, dan lainnya.
2. Kelemahan atau adanya lubang keamanan yang terbuka atau biasa disebut vulnerability.
Kelemahan ini bisa timbul pada saat menetapkan sebuah prosedur pada alur informasi atau perancangan desain aplikasi informasi yang dilakukan tanpa memperhatikan resiko keamanan yang terjadi. Penerapan Penggunaan Firewall, akses terbatas, atau pemutusan hubungan dapat dijadikan sebagai tindakan pencegahan sementara hingga celah atau lubang keamanan dapat diperbaiki.
Masalah yang terjadi pada sistem informasi dapat mengakibatkan banyak masalah pada pengelolaan manajemen informasi itu sendiri, baik dari segi kerahasiaan, integritas, efektifitas maupun efisiensi. Untuk menjamin keamanan sistem informasi, sebuah struktur manajemen keamanan informasi harus sudah dibangun sedemikan ketatnya. Beberapa hal utama yang perlu diperhatikan dalam membangun sebuah struktur manajemen keamanan informasi adalah :
  • Manajeman akses kontrol terhadap sistem yang dipakai.
  • Media telekomunikasi dan jaringan yang digunakan.
  • Efektifitas manajemen praktis.
  • Sistem aplikasi yang digunakan dan dikembangkan.
  • Penerapan Cryptographs yang mengacak informasi secara terstruktur.
  • Manajemen Disaster Recovery Plan atau tindakan pencegahan serta perencanaan recovery terhadap sebuah kasus yang terjadi.
  • Akses hukum dan penerapan investigasi serta kode etik.
Berbagai tindakan efektif dan sistematis haruslah diterapkan pada manajemen keamanan sistem informasi untuk mencegah terjadinya kebocoran data informasi.
Beberapa Jenis Serangan/Gangguan

·         Serangan untuk mendapatkan akses (access attacks).
·         Berusaha mendapatkan akses ke berbagai sumber daya komputer atau data/informasi.
·         Serangan untuk melakukan modifikasi (modification attacks).
·         Didahului oleh usaha untuk mendapatkan akses, kemudian mengubah data/informasi secara tidak sah.
·         Serangan untuk menghambat penyediaan layanan (denial of service attacks).
·         Menghambat penyediaan layanan dengan cara mengganggu jaringan komputer.


Beberapa Cara Melakukan Serangan

1.      Sniffing
  • Memanfaatkan metode broadcasting dalam LAN.
  • “Membengkokkan” aturan Ethernet, membuat network interface bekerja dalam mode promiscuous.
  • Contoh-contoh sniffer: Sniffit, TCP Dump, Linsniffer.
  • Mencegah efek negatif sniffing.
  • Pendeteksian sniffer (local & remote).
  • Penggunaan kriptografi (misal: ssh sebagai pengganti telnet).

2.   Spoofing
  • Memperoleh akses dengan acara berpura-pura menjadi seseorang atau sesuatu yang memiliki hak akses yang valid.
  • Spoofer mencoba mencari data dari user yang sah agar bisa masuk ke dalam sistem (mis: username & password).


Pada saat ini, penyerang sudah mendapatkan username & password yang sah untuk bisa masuk ke server.

3.  Man-in-the-middle
  • Membuat client dan server sama-sama mengira bahwa mereka berkomunikasi dengan pihak yang semestinya (client mengira sedang berhubungan dengan server, demikian pula sebaliknya).



4.  Menebak Password
§  Dilakukan secara sistematis dengan teknik brute-force atau dictionary
§  Teknik brute-force: mencoba semua kemungkinan password
  • Teknik dictionary: mencoba dengan koleksi kata-kata yang umum dipakai, atau yang memiliki relasi dengan user yang ditebak (tanggal lahir, nama anak, dsb)

5. Modification Attacks
·         Biasanya didahului oleh access attack untuk mendapatkan akses
·         Dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dari berubahnya informasi
·         Contoh : penghapusan data utang di bank

6. Denial of Service Attacks
  •          Berusaha mencegah pemakai yang sah untuk mengakses sebuah sumber daya atau informasi
  •          Biasanya ditujukan kepada pihak-pihak yang memiliki pengaruh luas dan kuat (missal : perusahaan besar, tokoh-tokoh politik, dsb)



Sumber :

http://pacarita.com/mengenal-keamanan-sistem-informasi.html

http://lm324.wordpress.com/2012/05/31/keamanan-sistem-informasi-2/